Ada rasa yang bergetar hebat kala kudengar seseorang menyebut namamu Apa benar ini yang pernah kupasrahkan ? Apa rasa penuh kecambuk ini yang selalu kubanggakan? Anganku pun melayang menuju beberapa memori yang telah terbunuh oleh waktu Saat dengan mesranya kedua bola mata kita saling bertemu Lisan menari indah saling membalas pujian Dan hati yang perlahan mulai disemai kebahagiaan Tak ada satupun di antara mereka yang habis terkikis dalam ingatanku Pun tidak ada pula yang hancur lebur bagai serpihan abu.. Waktu memang telah menunjukkan keperkasaannya padaku Semenjak ia merenggut ramahnya kepribadianmu dari dekapanku Namun jemariku akan tetap menggoreskan namamu Di atas lembaran putih yang aku warnai dengan rindu . . Hai kamu Si Pengisi Ruang Hatiku, apa kabarmu??
Sebuah ide mampu melebihi kehebatan kapasitas intelegensi jika dituangkan dalam sebuah visualisasi